SAFARI SUBUH DI MASJID MANGUNNEGARAN BERSAMA WALI KOTA YOGYAKARTA dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)

Pada kesempatan ini bertepatan dengan Bulan Ramadhan 1446 H / 2025 M. Safari Subuh bersama Wali Kota Yogyakarta berkesempatan hadir di Masjid Mangunnegaran Kelurahan Panembahan Kemantren Kraton Yogyakarta. Sabtu, 8 Maret 2025 Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo hadir di Masjid Mangunnegaran jam 4.25 WIB, selain itu acara ini dihadiri instasi terkait serta Forum Komikasi Kemantren (Forkomintren) dan dihadiri jamaah Masjid Mangunnegaran.

Setelah selesai sholat subuh berjamaah Slamet AP selaku pembawa acara ini membuka kegiatan safari subuh pada kesempatan ini. Sambutan pertama disampaikan oleh Suyono Bangun Prasetyo selaku Takmir Masjid Mangunnegaran, sedikit cerita awal bedirinya Masjid Mangunnegaran yang baru. Pada pertengahan tahun 90an berdiri bangunan Masjid Mangunnegaran di Jalan Kenekan sampai tahun 2021. Dikarenakan kena dampak revitalisasi beteng, maka Masjid Mangunnegaran berpindah ke tengah kampung. Karena ada tanah yang mau dijual pengurus Takmir Masjid Mangunnegaran mengirim surat ke Dinas Kebudayaan DIY melaporkan bahwasannya ada warga yang ingin menjual sebidang tanah untuk berdirinya Masjid yang baru. Setelah bersurat dan berkoordinasi dengan instasni terkait lainnya maka sebidang tanah tersebut dapat terbeli untuk pembangunan Masjid Mangunnegaran.

Setelah menyampaikan paparanya kilas balik berdirinya Masjid Mangunnegaran Wali Kota Yogyakarta ada beberapa bantuandari CSR diantaranya: dari Pemerintah Kota Yogyakarta,  Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Yogyakarta, Kantor Kemenag Kota Yogyakarta, Bank BRI, serta dari kantor KUA Kemantren Kraton Kota Yogyakarta.  Darini selaku anggota Dewan DPRD Kota Yogyakarta secara simbolis menyerahkan bantuan dari Pemkot Yogyakarta Kepada Pengurus Masjid Mangunnegaran, diikuti oleh instansi terkait lainnya.

Hasto Wardoyo  Wali Kota Yogyakarta menyampaikan beberapa pesan kepada masyarakat jamaah Masjid Mangunnegaran bahwasannya di Kota Yogyakarta banyak warga lansia yang masih hidup sehat  dan bahagia masih dapat beraktivitas dengan baik. Menurut survei angka hidup lansia di beberapa Provinsi, DIY merupakan jatah hidup lansia paling banyak. Untuk pesan kedua tak lupa menyampaikan tentang sampah, untuk saat ini Kota Yogyakarta sampah di depo/TPS sudah berangsur berkurang untuk kapasitas volume sampah sudah banyak berkurang.